Postingan

Just a Friend: 4

     22 Desember….      Mengingat tanggal ini, senyumku mengembang lebar, kembang-kembang di hatiku bermekaran dan menebarkan semerbak harum. Aku bahagia, boleh kubilang ini adalah salah satu tanggal yang selalu aku tunggu-tunggu.      Ulang tahunnya Raka…      Ya, ditangggal 22 Desember, Raka akan bertambah umurnya, biasanya ini akan menjadi momen yang berharga untuk kami berdua. Tentunya aku sudah menyiapkan rencana untuk merayakannya.      “Tumben putri mama senyam senyum bahagia gitu”Sapa mama sedikit heran.      Selama ini mungkin hampir beberapa kali dalam seminggu wajahku tampak murung dan moodku hancur. Ya tentunya kalian tahu apa sebabnya. Makanya mama heran dengan diriku pagi ini.      “Iya dong ma… kan hari ini ulang tahunnya Raka… Jadi Lea harus bahagia….Ya kali pas ngasih kejutan mukaku loyo….” Aku tertawa geli diakhir kalimatku, mamapun juga ikut tertawa.    ...

Aku dan Diriku: 1

Gambar
Benar. Tidak ada yang berubah dari malam-malam sebelumnya.Aku tetap sendiri melewati malam yang mencekam ini. Tanpa ada teman, bahkan rembulan saja malas menampak dirinya. Sungguh, mengapa dunia ini tidak adil terhadapku? Tidakkah mereka sadari, aku membenci malam, ingin rasanya aku menendangnya jauh-jauh, namun aku bisa apa? aku hanya manusia biasanya, bukan manusia dengan kekuatan super yang bisa melakukan semaunya. Jika aku punya pilihan, ingin rasanya aku menghilang ketika senja tiba dan tidak pernah bertemu dengan malam.  Tidak pernah sekalipun malam pernah bersahabat denganku. Ia selalu mengancam diriku, selalu saja menebarkan aura mengancam dengan semena-menanya, tanpa ada belas kasihan sedikitpun. Belum lagi, tiap malam tiba aku selalu merasakan hawa mengancam seakan mengikutiku. Seakan-akan mengatakan “Enyah atau kau akan mati ditanganku!” Tidak hanya mengikutiku, ia selalu mengawasiku dari balik kegelapan, menungguku lengah dan aku yakin ia akan menerkamku hidup-hidup ket...

Aku dan Diriku

Gambar
Life ain't always about you Life is about you, me, and us Tapi tidak dengan buku ini Hidup hanya tentang kamu, kamu, dan kamu Tidak ada, kamu, aku, ataupun mereka Sebuah monolog untuk lebih memahami arti diri dan kehidupan, karena diri dan hidup tidak selamanya stagnant. " Kehidupan akan mengajarkan kita menjadi manusia yang lebih sempurna " -Anonim  

Selepas Hujan Sore Itu: Bertahanlah

“ It isn’t easy dealing with yourself ” Setidaknya kalimat itu yang mampu menggambarkan lika-liku hidup yang membelenggeku akhir-akhir ini. Memang benar, hidup tidaklah mudah. Dan aku juga tidak berharap demikian, karena kalau hidup tidaklah terjal, ia tidak akan pernah mengajarkanmu bagaimana menjadi manusia yang lebih kuat dan dewasa. Aku tersenyum m enatap sahabat yang selalu membersamaiku, tertawa dengan bahagianya ketika deburan demi deburan ombak menerpanya. Walaupun baju yang ia kenakan basah, hal tersebut sama sekali tidak mengurangi aura kebahagiaan yang menguar darinya. Tawaku terlepas begitu saja ketika melihatnya tidak mampu mempertahankan keseimbangan tubuhnya saat ombak besar mengahantamnya. Alhasil, ia terjatuh dan seluruh tubuhnya basah kuyub. Wajahnya tampak kesal, tangannya memukul-mukul air dengan kasar seakan mengatakan ‘Hai kenapa kalian jahat dengan diriku, rasakan pembalasanku.’ yang tentu saja tidak ada balasan apapun kecuali deburan ombak yang terus menghantamn...

Just a Friend: 3

         Semenjak kejadian waktu itu, hari-hariku tidak banyak berubah, sekolah, pulang, sekolah lagi. Sayangnya, perasaan sesak semakin sering menimpa diriku, walaupun itu belum cukup membuatku menitihkan air mata, tetapi….. aku lelah, aku sebal, aku ingin berhenti, kenapa takdir begitu kejamnya masih memelihara perasaan ini di hatiku, Setiap hari aku harus menahan diriku untuk mendengarkan curhatan kedua anak adam yang tampaknya mencintai satu sama lain tanpa mempertimbangkan perasaan lawan bicaranya. Tidak sadarkah mereka kalau aku disini menangis sendirian….. Lihat… panjang umur sekali… Nama Rara terpampang dengan jelas di layar ponselku, mengehela nafas lelah, dengan kekuatan yang tersisa aku menarik tombol hijau ke atas sehingga telepon kami terhubung. “Hai Lea……” Sapa Rara kelewat Ceria, pasti Raka yang membuatnya seperti ini, “Kenapa Ra…….” Aku berusaha menjawab senormal mungkin, berusaha menyembunyikan keogahanku. “Menurutmu Raka gimana Le……...

Selepas Hujan Sore Itu: God Knows The best

Gambar
     Kurapatkan lagi jaket yang mendekap tubuhku dengan hangat, lalu perlahan mengangkat tubuhku menjauhi tanah dan menebas sisa-sisa tanah yang menempel dipakaianku. Sekali lagi, sebelum aku benar-meninggalkan tempat ini, kuendarkan mataku menikmati hamparan pohon tinggi menjulang dan hamburan sinar matahari yang mencuat dari sisi-sisi pepohonan. Aku tersenyum, cipataan Tuhan yang indah inilah yang telah menemaniku beberapa waktu yang lalu.      Dengan setengah ketidakrelaan, akhirnya mau tidak mau aku benar-benar memalingkan wajahku dan meraih sepedah yang telah menunggu sembari bersandar di samping jalan setapak yang tidak tampak ujungnya.      Benar sekali, aku sedang barada jauh dari hiruk piruk kehidupan kota yang seakan tidak pernah behenti, jika dibilang aku melarikan diri, itu tidak sepenuhnya salah juga, karena aku memang sedang menjauh dari kehidupan yang sekan-akan memenjarakanku tanpa memeberikan sedikitpun kebebasan. Setidaknya,...

Selepas Hujan Sore Itu: To Push My Limit

               Sebuah senyuman tersungging dengan manis di wajahku, aku sudah tidak lagi mengingat berapa kali senyuman ini muncul di wajahku seharian ini. Jika aku tidak salah ingat, senyumku pertama kali mengembang ketika seminggu yang lalu kuterima sebuah undangan bewarna biru muda bertuliskan nama lelaki yang selama ini mengisi hatiku. Tepat ketika undangan tersebut terpampang jelas dihadapanku, kebagaian lansung mengisi setiap relung hatiku, tidak ada satupnn tempat dalam hatiku yang tidak meneriakkan ‘aku bahagia’. Rasanya hari itu adalah hari yang paling membagiakan dalam hidupku. Akhirnya……. Melalui cermin yang berdiri kokoh dihadapanku, aku melihat sosok ayahku yang rupawan diuasainya yang sudah tidak lagi muda berjalan dengan senyum bahagia bercampur kegetiran di dalamnya. Aku segera berbalik menatap sosok lelaki yang sudah membesarkanku tanpa mengenal rasa lelah sama sekali dengan senyum yang masih setia menggantung di wajahku....