Selepas Hujan Sore Itu: To Push My Limit
Sebuah senyuman tersungging dengan manis di wajahku, aku sudah tidak lagi mengingat berapa kali senyuman ini muncul di wajahku seharian ini. Jika aku tidak salah ingat, senyumku pertama kali mengembang ketika seminggu yang lalu kuterima sebuah undangan bewarna biru muda bertuliskan nama lelaki yang selama ini mengisi hatiku. Tepat ketika undangan tersebut terpampang jelas dihadapanku, kebagaian lansung mengisi setiap relung hatiku, tidak ada satupnn tempat dalam hatiku yang tidak meneriakkan ‘aku bahagia’. Rasanya hari itu adalah hari yang paling membagiakan dalam hidupku. Akhirnya……. Melalui cermin yang berdiri kokoh dihadapanku, aku melihat sosok ayahku yang rupawan diuasainya yang sudah tidak lagi muda berjalan dengan senyum bahagia bercampur kegetiran di dalamnya. Aku segera berbalik menatap sosok lelaki yang sudah membesarkanku tanpa mengenal rasa lelah sama sekali dengan senyum yang masih setia menggantung di wajahku....